Selasa, 17 Maret 2015

Demi Kebenaran



Menulis novel dari kisah hidup seseorang ternyata tak semudah yang saya bayangkan sebelumnya. Apalagi bila tokoh yang kita angkat sudah tak lagi ada. Sebenarnya saya sempat merasa senang karena buku Hoegeng, Polisi: Idaman dan Kenyataan tulisan Abrar Yusra dan Ramadhan KH, yang diterbitkan Sinar Harapan tahun 1993, saya nilai cukup lengkap. Juga buku Hoegeng: Oase Menyejukkan di Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa yang ditulis oleh Ari Santoso, Eri Sutrisno, Hasudungan Sirait, Imran Hasibuan, yang diterbitkan Bentang tahun 2009.

Namun setelah proses penulisan, saya merasa terjebak di situ.

Terutama di buku yang pertama saya sebutkan. Harus saya akui saya banyak sekali mengambil kisah-kisah Hoegeng dari buku itu. Terutama kisah-kisah semasa muda Hoegeng. Mulai dari saat ia beranjak dewasa, bersekolah, si masa awal menjadi polisi dan saat pergi ke Amerika, saya berpatokan sekali pada buku itu. Bahkan percakapan-percakapan dengan tokoh-tokoh penting yang ada, saya petik dan hanya sedikit saja saya ubah. Seertinya saya hanya menghaluskan bahasanya dengan gaya bicara saat ini. Di satu sisi saya tak berani mengubahnya karena itu adalah autobiografi, namun di sisi ada sedikit ketakutan bila tak saya dicap sebagai plagiat… :(
 
Misalnya saat percakapan Hoegeng dengan Presiden Soekarno di kala pertemuan pertama keduanya, percakapan Hoegeng dengan Jendral Panggabean, bahkan percakapan Hoegeng dengan gurunya di masa Jepang.  Pada intinya, seperti itulah percakapan berlangsung. Walau sudah saya ubah, tetap seperti itulah isi percakapannya.

Saya juga mengambil banyak data-data tahun 70an entah itu dari buku-buku, koran, majalah, dan juga internet. Kisah tentang Monas, sejarah Badan Intelegen Negara, keadaan tahun 70an, lirik-lirik lagu, dll. Ini juga merupakan sumber-sumber yang saya pakai. 

Beberapa kawan dosen dan editor, tidak mempermasalahkan itu asal saya menulis sumber pustakanya. Tapi menulis novel adalah proses panjang. Kelalaian menulis sumber-sumber pustaka itu tetap terbuka. Maka itu, saat buku ini akan terbit, ada sedikit ketidaktenangan dalam diri saya, kalau kelak ada hal-hal yang dipermasalahkan pembaca. 

Semoga semuanya bisa berjalan lancar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar